Palet Kayu Ditemukan, Misteri MH370 Segera Berakhir?
Minggu, 23 Maret 2014 | 09:16 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com —
Perdana Menteri Australia Tony Abbott kembali menyampaikan perkembangan
terbaru terkait pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370, Minggu
(23/3/2014). Berbicara di ibu kota Papua Niugini, Port Moresby, Abbott
menyampaikan, tim pencari Australia telah mengindentifikasi sejumlah
puing, termasuk sebuah palet kayu yang berpotensi menjadi kunci utama
misteri.
Palet kayu ini adalah salah satu obyek yang dibawa penumpang pesawat ini. Dugaan ini diperkuat karena adanya tim kaligrafi China yang menaiki pesawat. Abbott melanjutkan puing-puing ini berukuran relatif kecil, ditemukan dalam kondisi berdekatan di zona pencarian Australia.
"Ini adalah untuk pertama kalinya tim pencari melihat secara langsung puing tersebut," kata Abbott.
Namun, Abbott menambahkan, masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan. "Yang pasti, kita memiliki sejumlah petunjuk yang relatif kredibel dan harapan terus bertambah," katanya mengakhiri penjelasan.
Australia akan terus melanjutkan pencarian pesawat yang menghilang selama tiga minggu ini. Fokus pencarian tetap di area 3.000 km sebelah barat daya Perth.
Pengamat transportasi Australia, Neil Hansford, menyatakan, sangat besar kemungkinan puing itu adalah bagian dari MH370. Oseanografer Erik Van Sebille dari University of New South Wales menjelaskan, kawasan itu memiliki gelombang yang bergerak 1 meter setiap detik dan dapat memindahkan obyek yang mengambang 173 kilometer dalam waktu 2 hari.
"Penemuan puing ini berjarak beberapa hari setelah identifikasi satelit Australia, sangat mungkin gelombang telah memindahkan puing itu, dan terkadang sangat sulit bagi kapal untuk menemukannya, dikaitkan dengan penemuan obyek oleh satelit China. Jadi, mungkin saja puing itu adalah yang diidentifikasi China," kata Sebille.
Palet kayu ini adalah salah satu obyek yang dibawa penumpang pesawat ini. Dugaan ini diperkuat karena adanya tim kaligrafi China yang menaiki pesawat. Abbott melanjutkan puing-puing ini berukuran relatif kecil, ditemukan dalam kondisi berdekatan di zona pencarian Australia.
"Ini adalah untuk pertama kalinya tim pencari melihat secara langsung puing tersebut," kata Abbott.
Namun, Abbott menambahkan, masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan. "Yang pasti, kita memiliki sejumlah petunjuk yang relatif kredibel dan harapan terus bertambah," katanya mengakhiri penjelasan.
Australia akan terus melanjutkan pencarian pesawat yang menghilang selama tiga minggu ini. Fokus pencarian tetap di area 3.000 km sebelah barat daya Perth.
Pengamat transportasi Australia, Neil Hansford, menyatakan, sangat besar kemungkinan puing itu adalah bagian dari MH370. Oseanografer Erik Van Sebille dari University of New South Wales menjelaskan, kawasan itu memiliki gelombang yang bergerak 1 meter setiap detik dan dapat memindahkan obyek yang mengambang 173 kilometer dalam waktu 2 hari.
"Penemuan puing ini berjarak beberapa hari setelah identifikasi satelit Australia, sangat mungkin gelombang telah memindahkan puing itu, dan terkadang sangat sulit bagi kapal untuk menemukannya, dikaitkan dengan penemuan obyek oleh satelit China. Jadi, mungkin saja puing itu adalah yang diidentifikasi China," kata Sebille.
Wood Pallets Found, Mystery Ends Soon MH370?
Sunday, March 23, 2014 | 9:16 pm

Boeing 777-200 belonging to Malaysia Airlines. Currently, the airline Malaysia Airlines has 15 aircraft of that type.
SINGAPORE
, KOMPAS.com - Australian Prime Minister Tony Abbott again delivered
the latest developments related searches Malaysia Airlines flight MH370 ,
Sunday ( 03/23/2014 ) . Speaking in the capital of Papua New Guinea , Port Moresby , Abbott
said that the search team has identified a number of debris Australia ,
including a wooden pallet that could potentially be a major key to the
mystery .The wooden pallet is one object that brought this plane . This suspicion is strengthened due to the presence of Chinese calligraphy team boarded the plane . Abbott continued this debris are relatively small , found in the adjacent state of Australia in the search zone ." This is the first time a search team saw firsthand the debris , " said Abbott .However , Abbott added , it is still too early to draw conclusions . " To be sure , we have a number of relatively credible guidance and
expectations continue to grow , " he said ending the explanation .Australia will continue to search for three aircraft that disappeared this week . The focus of the search remains in an area of 3,000 km southwest of Perth.Australian transportation expert , Neil Hansford , stated , are the most likely debris that is part of the MH370 . Erik van Sebille oceanographer from the University of New South Wales
explains , the region has a wave that moves 1 meter per second and can
move objects floating 173 miles in 2 days ."
The discovery of this debris within a few days after the Australian
satellite identification , it is possible that the wave has moved debris
, and sometimes very difficult for the ship to find it , is associated
with the discovery of an object by a Chinese satellite . Thus , it is
possible that debris identified China , " said Sebille
Tidak ada komentar:
Posting Komentar